Bayar Kontrakan


Barusan ngobrol sama teman seputar gadget, atawa smart phone.

Aku bertanya padanya, "kira-kira ada nggak ya hubungan antara alat-alat komunikasi canggih nan cantik itu dengan industri tambang?"

"Emm, apa ya?" teman baruku itu merespon.


Karena takut kelamaan berpikir, aku langsung nyeloteh kalau alat-alat itu memarang ada hubungannya dengan industri tambang ekstraksi, keruk. Beberapa jenis mineral logam tertentu, akan sangat bagus jika dijadikan barang-barang elektronik dan sejenisnya. Termasuk televisi plasma dan beragam barang elektronika yang tak terhitung jumlahnya beredar di pasar yang dibandrol puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

"Wah kalau gitu produk-produk Cina itu yang paling untung ya?" tanggap temanku.

Menurutku barang-barang produk Cina dan India itu adalah produk industri recycle, daur ulang, yang memanfaatkan sampah sebagai produk unggulan dalam dunia industri elektronik dunia. Bahkan beberapa jenis laptop buatan India dijual hanya tidak sampai satu juta rupiah. Mungkin karena pajak, harganya jadi ikut naik.
 
"Trus gimana donk?" wajahnya nampak gelisah.

"Ya, ndak gimana-mana, wong kalau kita sadar kalau industri keruk itu memang ada dan selamanya ada di negeri tercinta ini, kita ini sepertinya cuma numpang aja, ngekost gitu. Soalnya, setiap jengkal tanah ini sudah dikapling orang. Bayar sewanya, ya, dengan beli barang-barang elektronik, gadget, multimedia itu. He..he..he"  
"Humps...!!?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar