Sesaat di Griminawa

Beberapa hari menelusuri pinggir Sentani yang damai, dari Waena menuju kampung-kampung Lembah Griminawa. Jajaran bukit telah papras oleh mesin-mesin pembelah batu. Tak jarang badan jalan dipenuhi batu-batu kecil dan besar. Beberapa lokasi batu-batu sengaja dikumpulkan, disusun dari ukuran yang paling kecil sampai paling besar. Mirip lapak di pasar.
Mobil yang kutumpangi berjalan lambat-lambat saat melintasi bukit, perengan yang papras itu. Sebelah kiri Danau Sentani terpampang megah. Begitu tenang dan dalam. Rumah-rumah terapung di pinggir danau. Keramba-keramba ikan di sekitar kediaman penduduk terlihat tak terawat.